Event

Bingung Pilih Pap Smear atau Tes HPV? Jawaban Ini Bisa Menentukan Masa Depan Kesehatan Anda

Ditinjau oleh dr. Devi Elora - KALGen Academia Team
18 September 2025
Bagikan
Share to Facebook Share to Twitter Share to Whatsapp

Kanker serviks masih menjadi salah satu penyebab utama kematian pada wanita di Indonesia. Padahal, penyakit ini sebenarnya dapat dicegah dan dideteksi sejak dini melalui pemeriksaan rutin. Dua metode utama yang sering digunakan untuk deteksi dini kanker serviks adalah Pap smear dan tes HPV. Meski sama-sama ditujukan untuk mencegah kanker serviks, keduanya memiliki perbedaan cara kerja, tujuan, serta manfaat.

Apa itu Pap Smear?

Pap smear adalah pemeriksaan sitologi yang dilakukan dengan mengambil sampel sel dari leher rahim (serviks) menggunakan alat khusus seperti spatula atau sikat halus. Sampel ini kemudian diperiksa di laboratorium. Laboran akan menganalisis sampel di bawah mikroskop, untuk melihat apakah ada perubahan abnormal pada sel yang dapat berkembang menjadi kanker. Tujuan utama pap smear adalah untuk mendeteksi perubahan sel serviks sedini mungkin. Manfaat dari pemeriksaan ini adalah dapat menemukan lesi prakanker sebelum berkembang menjadi kanker serviks, sehingga pengobatan bisa dilakukan lebih cepat dan efektif.

Apa itu Tes HPV?

Tes HPV adalah pemeriksaan untuk mendeteksi ada atau tidaknya Human Papillomavirus (HPV), terutama tipe HPV berisiko tinggi (seperti HPV 16 dan 18) yang menjadi penyebab utama kanker serviks. Pemeriksaan dilakukan dengan metode serupa, yaitu mengambil sampel dari serviks, lalu di analisis di laboratorium. Tujuan tes HPV adalah untuk mencari keberadaan virus penyebab kanker, bahkan sebelum sel serviks menunjukkan perubahan. Tes ini menggunakan metode PCR untuk mendeteksi DNA virus. Manfaat dari tes HPV adalah dapat mengetahui risiko kanker serviks lebih awal, sehingga wanita yang positif HPV bisa diawasi lebih ketat meski hasil pap smear dikatakan masih normal.

Perbedaan Utama Pap Smear dan Tes HPV

Meskipun sama-sama digunakan sebagai metode skrining kanker serviks, Pap smear dan Tes HPV DNA memiliki fokus dan keunggulan yang berbeda. Perbedaan keduanya terletak pada tujuan, sensitivitas, prosedur, biaya, dan frekuensi. Keduanya bukanlah pesaing, melainkan pemeriksaan yang saling melengkapi. 

Tujuan Pemeriksaan

  • Pap Smear berfokus pada mendeteksi perubahan atau kelainan sel serviks yang berpotensi berkembang menjadi kanker. Dengan kata lain, tes ini mencari tanda-tanda dini adanya lesi prakanker.

  • Tes HPV DNA bertujuan untuk mendeteksi keberadaan Human Papillomavirus (HPV), khususnya tipe berisiko tinggi seperti HPV 16 dan HPV 18 yang bertanggung jawab atas lebih dari 70% kasus kanker serviks di seluruh dunia

Sensitivitas dan Akurasi

  • Pap Smear memiliki sensitivitas terbatas, artinya ada kemungkinan hasilnya negatif padahal ada perubahan sel kecil yang belum terlihat jelas. Studi menunjukkan sensitivitas Pap smear berkisar 50–75% dalam mendeteksi lesi prakanker.

  • Tes HPV DNA lebih unggul dalam hal sensitivitas, mencapai 90–95%, karena langsung mendeteksi DNA virus, bahkan sebelum sel serviks menunjukkan perubahan. Oleh sebab itu, tes ini dianggap lebih baik dalam mendeteksi risiko kanker serviks lebih dini.

Prosedur Pemeriksaan

Kedua tes dilakukan dengan prosedur yang hampir sama: tenaga medis mengambil sampel sel dari serviks menggunakan sikat halus atau spatula kecil.

  • Pada Pap Smear, sampel diperiksa di bawah mikroskop untuk mencari perubahan pada struktur sel.

  • Pada Tes HPV DNA, sampel dianalisis menggunakan metode molekuler (PCR atau hybrid capture) untuk menemukan DNA virus HPV risiko tinggi.

Frekuensi Skrining

  • Pap Smear dianjurkan dilakukan setiap 3 tahun sekali pada wanita usia 21–65 tahun, bila hasilnya normal.

  • Tes HPV DNA dianjurkan dilakukan setiap 5 tahun sekali pada wanita usia 30–65 tahun dengan hasil negatif, karena sensitivitasnya lebih tinggi dan dapat memberikan perlindungan jangka panjang.

  • Di beberapa pedoman internasional, kombinasi Pap smear + Tes HPV DNA (co-testing) setiap 5 tahun direkomendasikan untuk perlindungan maksimal.

Mana yang Lebih Baik? Pap Smear atau HPV?

Kedua tes ini bukanlah pesaing, melainkan saling melengkapi. Di beberapa negara maju, tes HPV bahkan sudah menjadi metode skrining utama karena lebih sensitif, sedangkan Pap smear digunakan sebagai pemeriksaan lanjutan jika hasil tes HPV positif. Di Indonesia, Pap smear masih lebih umum dilakukan karena biaya lebih terjangkau dan sudah lama dikenal. Namun, tes HPV semakin banyak ditawarkan sebagai pilihan skrining yang lebih modern.

Kesimpulan dari KALGen Innolab

Pap smear dan HPV test adalah alat penting dalam menjaga kesehatan serviks. Memahami perbedaan keduanya membantu Anda memilih pemeriksaan yang tepat dan menyesuaikan jadwal skrining dengan kondisi kesehatan. Pap smear lebih berfokus pada mendeteksi perubahan sel yang sudah terjadi, sedangkan tes HPV DNA mendeteksi penyebab utama kanker serviks sejak dini. Jika memungkinkan, melakukan keduanya akan memberikan perlindungan terbaik. Diskusikan dengan tenaga medis Anda untuk menentukan strategi pencegahan yang paling sesuai.

KalGen InnoLab menyediakan layanan Pap smear dan HPV DNA test dengan akurasi tinggi, sehingga Anda bisa memantau kesehatan serviks dengan nyaman dan terpercaya. Jangan tunggu sampai terlambat. Skrining kanker serviks sejak dini bisa menyelamatkan hidup Anda. Segera lakukan Pap smear atau Tes HPV DNA di KalGen InnoLab, dan pastikan kesehatan Anda tetap terjaga.


Referensi

  1. Crifase C, Parker J. Preventing Cervical Cancer: Best Practices in Pap and HPV Testing. [Updated 2025 Jun 22]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2025 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470165/ 

  2. Okunade, K. S., Adejimi, A. A., John-Olabode, S. O., Oshodi, Y. A., & Oluwole, A. A. (2022). An Overview of HPV Screening Tests to Improve Access to Cervical Cancer Screening Amongst Underserved Populations: From Development to Implementation. Risk management and healthcare policy, 15, 1823–1830. https://doi.org/10.2147/RMHP.S296914 

Baca Juga Yang Lainnya

Pekerja Malam Terancam? Inilah Bukti Ilmiah Hubungan Shift Work dan Kanker Kolorektal
Ditinjau oleh dr. Devi Elora - KALGen Academia Team
18 September 2025
Pasien Radang Usus Wajib Baca: Alasan Skrining Kanker Kolorektal Bisa Menentukan Masa Depan Anda
Ditinjau oleh dr. Devi Elora - KALGen Academia Team
18 September 2025
Artikel Lainnya
Pekerja Malam Terancam? Inilah Bukti Ilmiah Hubungan Shift Work dan Kanker Kolorektal
risiko-gelap-shift-work-penyebab-kanker-usus-besar
Pasien Radang Usus Wajib Baca: Alasan Skrining Kanker Kolorektal Bisa Menentukan Masa Depan Anda
wajib-tahu-skrining-pasien-penyakit-radang-usus
Bingung Pilih Pap Smear atau Tes HPV? Jawaban Ini Bisa Menentukan Masa Depan Kesehatan Anda
beda-pap-smear-dan-hpv-test-ini-penjelasannya
LOADING ...